a. Routing
Routing adalah
sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke
jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork).
Routing merujuk kepada sebuah metode
penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat dialirkan dari
satu jaringan ke jaringan selanjutnya.
Digunakanlah sebuah perangkat jaringan
yang disebut sebagai Router.
Konsep Routing
Papan penunjuk arah, memberikan
pengetahuan ke arah mana kita akan menuju sesuai dengan keperluan kita.
Analogi ini juga terjadi dalam jaringan,
internet sebuah jalan yang menghubungkan banyak tempat dan jutaan rute yang
bisa dipilih.
Perangkat jaringan yang ditugasi sebagai
penunjuk arah ialah Router dan daftar arah disimpan dalam sebuah tabel yang
disebut Routing Table.
b. Proses Routing
Komputer A bergabung dengan jaringan 10.0.0.0
dengan IP 10.10.10.2 jika ingin berhubungan dengan B, maka A akan memeriksa
tabel routing yang berada di komputernya.
Table Routing
A
Agar dapat berkomunikasi dengan 20.20.20.2
(dari A ke B), maka A membutuhkan Hardware Address dari B.
PC-A mengirim ARP request ke alamat
broadcast 255.255.255.255 untuk menanyakan MAC address dari 20.20.20.2 hingga
broadcast ke Router 10.10.10.1 dan router akan mengecek tabel routing
Router akan meneruskan broadcast ke
range ip 20.0.0.0 untuk mencari alamat hardware B dengan menanyakan siapa yang
memiliki alamat ip 20.20.20.2
B menjawab dan memberikan MAC Address
yang dimilikinya kepada Router dan Router melanjutkannya ke A.
Selanjutnya A dan B dapat melakukan
komunikasi melalui data hardware tersebut.
c. JENIS ROUTING
Terdapat 2 jenis Routing, yaitu :
static routing (routing statis): sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara
manual oleh para administrator jaringan.
Rute yang dipelajari oleh router ketika
seorang administrator membentuk rute secara manual.
Administrator harus memperbarui atau
mengupdate rute statik ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi
antar jaringan (internetwork).
dynamic routing (routing dinamis): sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis,
dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
antara router lainnya.
Rute yang dipelajari oleh router setelah
seorang administrator mengkonfigurasi sebuah protokol routing yang membantu
menentukan rute.
Sekali seorang administrator jaringan
mengaktifkan rute Dinamik, maka rute akan diketahui dan diupdate secara
otomatis oleh sebuah proses routing ketika terjadi perubahan topologi jaringan
yang diterima dari “internetwork”.
d. Tabel Routing
Tabel Routing adalah sebuah tabel yang
berisi tentang informasi darimana sumber, tujuan, dan lewat mana sebuah paket
akan dikirimkan.
Tabel Routing berisi informasi:
Alamat Network Tujuan
Interface Router yang terdekat dengan
network tujuan
Metric, yaitu sebuah nilai yang
menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan, menggunakan teknik berdasarkan
jumlah lompatan (Hop Count).
Jika jaringan tujuan terhubung langsung (directly
connected) di router, Router langsung mengetahui port yang harus digunakan
untuk meneruskan paket.
Jika jaringan tujuan tidak terhubung
langsung dengan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan
digunakan untuk meneruskan paket. Informasi ini dapat dipelajari dengan cara :
Manual oleh “network administrator”
Pengumpulan informasi melalui proses
dinamis dalam jaringan.
d. Dynamic Routing
Dynamic routing digunakan untuk
menangani kelemahan static routing yang tidak dapat mencari jalur alternatif
ketika jalur pengiriman putus sehingga data tidak dapat terkirim.
Secara umum dynamic routing dibagi
menjadi 2 kategori yaitu:
Distance Vector
Link State
– Distance Vector
Distance vector adalah proses routing
berdasarkan arah dan jarak dalam penetapan jalur terbaik (the best path) hanya
melibatkan jumlah hop (hop count).
Routing ini tidak dapat menganalisis
bandwidth.
Distance vector mendapatkan informasi
dari router yang terhubung langsung dengan jaringan router tersebut.
Berdasarkan informasi tersebut, kemudian
akan mengolah tabel routing.
Yang tergolong Distance vector adalah:
RIP versi 1
RIP versi 2
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
Cara Kerja Distance Vector
Sebuah router awalnya hanya memiliki
informasi tentang jaringan yang terhubung secara langsung dengannya.
Kemudian router yang lain akan saling
mengirimkan data jaringan yang ia punya. Setiap router akan melakukan
pengecekan terhadap data-data yang didapat dan dibandingkan dengan table
routing masing-masing router.
Jika belum ada maka akan dimasukkan,
jika sudah, dibandingkan jumlah hop-nya.
– Link State
Link state adalah proses routing yang
membangun topologi databasenya sendiri (lebih modern dari Distance Vector).
Link State akan melakukan penyelidikan
terhadap semua koneksi yang ada dalam jaringan.
Dalam Link State hop count, kapasitas
bandwidth jaringan serta parameter-parameter lainnya ikut menentukan jalur
terbaik (the best path) melalui router tetangganya.
Router tetangga dicari dengan “hello
packet”.
Kelebihan Link State
Support VLSM dan CIDR
Link State Advertisements, adalah paket
kecil dari informasi routing yang dikirim antar router.
Memiliki topologi database (berisi
tentang informasi semua router yang terhubung dengan jaringan)
Memiliki Algorithma SPF (Shortest Path
First) dan SPF Tree yang membentuk percabangan untuk penentuan jalur
terbaiknya.
Lebih cepat dalam penyatuan jaringan
jika dibandingkan dengan Distance Vector
Cara Kerja Link State
Router akan mengirimkan hello packet
secara periodik (tercipta LSA-Link State Algoritm).
Setiap router akan mempelajari sebuah
router tetangganya dari database LSA.
Setelah LSA terupdate, maka SPF
algorithma akan mempelajari dan menghitung jumlah metric yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuannya.
Informasi ini yang akan digunakan untuk
mengupdate routing table.
Routing table akan berubah jika ada
router yang mati.
Karena Link State menggunakan triggered
update maka tidak perlu menunggu selama waktu tertentu untuk mengupdate table
routing.
Jadi ketika jaringan mengalami
perubahan, Link State akan langsung mengupdate table routingnya.
Setiap routing akan menghitung jarak
terpendek ke router yang lain dengan Shortest Path First (SPF) dan membentuk
tree.
Untuk mencapai router yang sama, setiap router
mempunyai tree yang berbeda.
Yang tergolong Link State adalah:
OSPF (Open Shortest Path First)
e. Protocol Dinamic Routing
Protocol Routing
Routing Protocol maksudnya adalah
protocol untuk me-routing.
Routing protocol digunakan oleh
router-router untuk memelihara /meng-update isi dari tabel routing untuk
menentukan jalur (path) yang dilalui oleh sebuah paket melalui sebuah
internetwork.
Contoh dari routing protocol adalah RIP,
IGRP, EIGRP, dan OSPF.
RIP (Routing Information Protocol)
RIP menggunakan jumlah lompatan (hop
count) untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, yaitu jumlah
router yang harus dilalui oleh paket-paket untuk mencapai alamat tujuannya.
Hop count RIP hanya dibatasi sampai 15
hop, selebihnya router akan memberikan pesan error destination is unreachable.
Keterbatasan RIP:
Metric: RIP menghitung routing terbaik
berdasarkan hop count, padahal belum tentu hop count yang rendah menggunakan
protokol LAN yang bagus dan bisa saja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
RIP hanya dapat mengatur hingga hop
count 15, selebihnya paket akan dibuang (untuk mencegah loop pada jaringan).
RIP tidak dapat mengatur classless
routing, hanya menggunakan classful routing (/8, /16, /24).
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing
Protocol)
EIGRP merupakan routing protocol
termasuk Cisco proprietarty yang berarti hanya bisa digunakan sesama router
cisco saja (pengembangan dari IGRP-Interior Gateway Routing Protocol)
disebut juga sebagai
hybrid-distance-vector routing protocol karena EIGRP menggunakan dua tipe
routing protocol yaitu Distance Vector dan Link State.
Kelebihan EIGRP:
Protokol yang menggunakan fitur route
backup.
EIGRP menyimpan backup terbaik setiap
route-nya sehinga jika terjadi kegagalan di jalur utama maka EIGRP akan
menawarkan jalur alternatif tanpa menunggu waktu convergence.
Mudah dikonfigurasi seperti RIP.
EIGRP merupakan satu-satunya protocol
yang dapat melakukan unequal load balancing.
Mendukung multiple protocol network (IP,
IPX dan lain-lain).
OSPF (Open Shortest Path First)
Sebuah protocol standar terbuka yang
telah diimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan.
OSPF bekerja dengan algoritma Dijkstra.
– Pertama sebuah pohon jalur terpendek
(shortest path tree) akan dibangun,
– Kemudian routing table akan diisi
dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon tersebut.
OSPF merupakan routing protocol berjenis
IGP (Interior Gateway routing Protocol) yang hanya dapat bekerja dalam jaringan
internal suatu organisasi atau perusahaan.
Kelebihan OSPF :
Merupakan routing protocol standar
terbuka
Mendukung VLSM dan CIDR
Dapat membentuk heirarki routing
menggunakan konsep area
Tidak mempunyai batasan hop
Metric ditentukan berdasarkan bandwidht
(defaultnya=/bandwidth)
Jika terjadi perubahan pada internetwork
hanya akan dikirim partial update. Full update akan dikirim pada interval waktu
30 menit (defaultnya)
Waktu yang diperlukan untuk konvergen
lebih cepat dan cocok digunakan dalam jaringan besar.
f. Simulasi Dynamic Routing
– Peralatan yang dibutuhkan
* 1 PC/Laptop
* Aplikasi Packet Tracer (5.3.3 atau
terbaru)
Hal yang dilakukan
Kita akan membuat Routing RIP
Gunakan packet tracer untuk menggambar
topologi jaringan seperti berikut ini:
Router – Router à menggunakan
FastEthernet 0/0
Router – Client à menggunakan
FastEthernet 0/1
Kabel penghubung menggunakan
Cross-Over
Lakukan konfigurasi untuk masing-masing
client.
Double Click pada masing-masing PC,
pilih tab Desktop à IP Configuration
Lakukan konfigurasi untuk router
Denpasar.
Double Click pada router Denpasar, pilih
tab CLI
Jika ada “Continue with configuration
dialog? [yes/no]:” ketikkan no, kemudian Enter.
Router> enable
Router# configure terminal
Router(config)# hostname Denpasar
Denpasar(config)# interface fastEthernet 0/0
Denpasar(config-if)# ip address 30.30.30.1 255.0.0.0
Denpasar(config-if)# no shutdown
Denpasar(config-if)# exit
Denpasar(config)# interface fastEthernet 0/1
Denpasar(config-if)# ip address 192.168.10.1
255.255.255.0
Denpasar(config-if)# no shutdown
Denpasar(config-if)# exit
Denpasar(config)# router rip
Denpasar(config-router)# network 30.0.0.0
Denpasar(config-router)# network 192.168.10.0
Denpasar(config-router)# end
Denpasar# write
Building configuration…
[OK]
Lakukan konfigurasi untuk router
Surabaya.
Double Click pada router Surabaya, pilih
tab CLI
Jika ada “Continue with configuration
dialog? [yes/no]:” ketikkan no, kemudian Enter.
Router> enable
Router# configure terminal
Router(config)# hostname Surabaya
Surabaya(config)# interface fastEthernet 0/0
Surabaya(config-if)# ip address 30.30.30.2 255.0.0.0
Surabaya(config-if)# no shutdown
Surabaya(config-if)# exit
Surabaya(config)# interface fastEthernet 0/1
Surabaya(config-if)# ip address 192.168.20.1 255.255.255.0
Surabaya(config-if)# no shutdown
Surabaya(config-if)# exit
Surabaya(config)# router rip
Surabaya(config-router)# network 30.0.0.0
Surabaya(config-router)# network 192.168.20.0
Surabaya(config-router)# end
Surabaya# write
Building configuration…
[OK]
Pengujian
Klik
Icon
klik pada PC-B dan PC-A
Jika Konfigruasi sudah benar akan keluar
tampilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar